Sabtu, 19 Oktober 2013

SEJARAH SAWUNGGALING / SAWO GALING


Sawunggaling. Nama ini begitu tersohor di Surabaya. Nama ini menginspirasi pendiri SAWOONG yang mengutip bagian depan nama "Sawunggaling" sebagian merk cinderamata. 

Tapi apa dan siapa Sawunggaling? Hampir semua orang pernah mendengar nama ini, namun pasti tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya Sawunggaling. 

Nama Sawunggaling telah menjelma menjadi legenda. Sosoknya ditempatkan antara mitos dan fakta. Makamnya pun ada dua, di Lidah Wetan III dan Wiyung.versi ceritanya macam-macam, namun ada garis merah tentang asal usulnya. 

Di Wiyung, memiliki cerita yang mengaitkan Sawunggaling dengan Adipati Jayengrono, raja paling tersohor di Surabaya. besok akan kami sajika cerita versi kampung Lidah 

Cerita ini dimulai dari Kraton Surabaya yang saat ini berada di kawasan Kramat Gantung. Saat itu sang adipati sudah beristri dan beranak. Sang adipati yang gemar berburu suatu hari ke arah selatan menyusuri hutan hingga ke hutan Wiyung. Kawasan yang sekarang penuh perumahan saat itu adalah hutan terjal.

Namun di tengah hutan, Sang adipati bertemu gadis cantik. sayang hingga kini gadis yang kelak ikut mewarnai sejarah Surabaya ini namanya tidak ditemukan dalam catatan sejarah. Adipati kemudian langganan berburu ke Wiyung dan menyempatkan bertemu sang gadis, anak petani lugu. Hubungan sang adipati semakin erat. Namun hubungan galap ini tidak pernah tercium kerajaan.

Perselingkuhan itu kemudian membuahkan seorang bayi laki-laki yang kelak diberi nama Bagus Ahmad yang bergalar raden. Kelak namanya menjadi Raden Bagus Ahmad. saat remaja julukannya adalah Sawunggaling.

Ini karena kegemarannya beradu ayam dan memiliki ayam jantan tanggung yang membuat nama julukan si ayam jantan atau Sawuunggaling lebih tersohor ketimbang nama aslinya. Di dalam mitologi Jawa, ayam jantan biasa disapa Sawunggaling atau cukup dengan sawung.

Namun ada yang mengaitkan Sawunggaling berasal dari kata sawang artinya lihat dan galing dari kata aling-aling alias terhalang. 

Ayahnya, sang adipati berpesan bahwa bayi ini sampai kapanpun tidak boleh dibawa ke kota kerajaan. Saat remaja Sawunggaling memelihara ayam jantan yang dikenal tangguh. Tidak pernah kalah dimanapun. saat itu adu jago adalah hobi paling tersohor.

Sampai kemudian tersiar kabar bahwa Adipati Jayengrono mencari seorang Tumenggung karena hubungan dengan Mataram semakin kritis. Cara memilih para pelamar dengan membuat sayembara adu jago karena sang adipati memiliki ayam jago pilih tanding. 

Sawunggaling memang tidak pernah dibawa ke kota kerajaan, namun dia pergi sendiri, ikut sayembara ini. Akhir cerita itu bisa ditebak bahwa ayam Sawunggaling akhirnya mengalahkan ayam sang adipati. Maka janjipun ditepati, Sawunggaling diangkat menjadi Tumenggung. Sejak saat itu gelarnya menjadi Temenggung Mas Ngabehi Sawunggaling.

Tumenggung baru itu mengajak ibunya di rumah dinas di kawasan yang sekarang bernama kampung Tumenggungan. Tempat ini dapat berhubungan khusus dengan kraton dengan gerbang khusus butotan alias bubutan. Ibuya sempat shok ketika Sawunggaling berpamitan bertemu adipati. 

Legenda ini sambung-menyambung dari mulut ke mulut antargenerasi diakui warga Wiyung sampai kini sahih. Namun tidak jelas bagaimana kisah akhir ceritanya karena tidak ada catatan. 

BERSAMBUNG......
Ziarah Makam Sawunggaling tahun 1898 oleh keluarga terakhir keturunan adipati Surabaya.

pasker SAWO galing

Sekilas Latar Belakang IKSPI KERA SAKTI
IKSPI KERA SAKTI berpusat di Kota Madiun didirikan Oleh Bpk. R. Totong Kiemdarto pada tanggal 15 januari 1980,IKSPI KERA SAKTI merupakan perpaduan gerakan beladiri Silat Indonesia dengan Kungfu dari Negeri Cina,dinamakan IKSPI KERA SAKTI karena gerakan-gerakan silatnya menyerupai gerakan Kera. Di IKSPI KERA SAKTI ada 5 ( Lima ) Tingkatan yaitu:
1. Tingkat Dasar Pertama dengan ditandai Sabuk Hitam
2. Tingkat Dasar Kedua dengan ditandai Sabuk Kuning
3. Tingkat Warga dengan ditandai Sabuk Biru
4. Tingkat Pendekar dengan ditandai Sabuk Merah
5. Tingkat Dewan Guru dengan ditandai Sabuk Merah Strip Emas
Selain mempelajari gerakan IKSPI KERA SAKTI juga membekali siswa-siswanya dengan Ilmu Kerohanian atau lebih dikenal dengan Tenaga Dalam.
IKSPI KERA SAKTI lebih mengedepankan sistem kekeluargaan. karena itu didirikannya IKSPI KERA SAKTI di Desa sawo dengan tujuan untuk menciptakan tali kekeluargaan baik sesama warga maupun rakyat. karena arek arek sawo memerlukan kesatuan dan persatuan yang kokoh.
Walaupun di Desa kami banyak perguruan pencak silat, tapi kami tidak ada perbedaan sama sekali, karena kami hanya satu, satu yaitu "GALING" (golongan pemuda yang selalu ingat gusti)

SAWO GALING PAGAR NUSA

IPSNU PAGAR NUSA

Sawo GALING mendirikan perguruan PAGAR NUSA semata mata untuk menciptakan dan membangun keberanian dan persatuan pemuda Sawo dan yang paling utama yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan pemuda Sawo GALING Kepada Sang Pencipta " GUSTI ALLAH SWT ".
Sekilas Latar Belakang IPSNU 

Nama lengkap organisasi ini adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama’ Pagar Nusa disingkat IPSNU Pagar Nusa. Sedangkan Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa.
IPSNU Pagar Nusa adalah satu – satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar.
Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga – lembaga NU lainnya.
Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya.
Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segenap aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain – lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.
VISI DAN MISI
Pagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama’ah dengan asas organisasi Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan :
Berlakunya Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah-tengah kehidupan negar kesatuan Repubil Indonesia yang ber-Pancasila.
Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun di lingkungan warga bangsa lain pada umumnya.
ANGGOTA
Keanggotaan diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu warga Nahdlatul Ulama’ :
Mulai kanak – kanak sampai sesepuh ( batasan usia )
Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir ( batasan kemampuan )
Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan.


SAWO GALING


AREK SAWO GALING DUKUN GRESIK. GENERASI PEMUDA YANG SELALU INGAT GUSTI
MONATA MANIA
DESA SAWO DUKUN GRESIK
GALING AREKSA ( AREK SAWO )

Categories

TEAM PARTICIPATING